Senin, 31 Agustus 2015

Bersediakah Kau ?

Aku...
Belakangan aku menyadari bahwa aku bodoh, melakukan banyak kesalahan.
Mengambil keputusan yang salah, mencoba memperbaikinya dengan berbagai cara.
Tak tahu bagaimana aku kedepannya.

Aku...
Tak pernah tahu bagaimana perasaanmu.
Tapi aku selalu tahu bahwa kau mengetahui milikku.
Masih adakah kesempatan untukku ?

Aku yang kini dalam penyesalan.
Aku yang kini dalam keresahan.
Masih ada kau yang meyakinkan akan jalanku.
Masih menganggap bahwa aku bukan gangguan.

Kau....
Masih adakah aku ?
Bersediakah kau untuk menunggu sedikit lebih lama ?
Maaf harus membuatmu menunggu.

Aku tak pernah kehilangan itu.
Masih tersimpan hingga saat ini.
Mungkin kau menyadari, mungkin juga tidak. Maka,
Bersediakah kau untuk menunggu diriku ?

Senin, 24 Agustus 2015

Dalam Memaknai Sebuah Lukisan

 


Entah mengapa aku sangat senang terhadap lukisan ini, memabayangkan bahwa diriku yang berada dalam lukisan tersebut, sehabis hujan, masih terasa sedikit rintik - rintik hujan, aku berjalan dengan dirinya, berdua saja *aku mengabaikan sang anjing*. Berjalan sehabis hujan, di dinginnya malam, diterangi lampu jalanan. Aku mengobrol dan berbicara banyak hal dengan dia, membicarakan mulai dari cerita masa kecilku hingga apa yang ingin aku lakukan kedepannya. 
Berjalan melewati taman, kami mencari sebuah cafe/tempat makan untuk menghangatkan badan kami. aku memilih menghangatkan badanku dengan meminum secangkir kopi, dan dia pun memilih hal yan serupa. Kami melanjutkan obrolan kami ditemani iringan musik dari para pemusik di cafe tersebut. Sembari menikmati hidangan berupa makanan ringan, kami melanjutkan obrolan kami. Kami berjanji untuk membuka sebuah rumah makan bersama dan ingin membangun sebuah yayasan untuk membangun lingkungan di sekitar kami. 
Malam itu kami menikmati malam yang luar biasa, di luar masih terasa dingin, dan kulihat mendung mulai datang dan memberi isyarat akan kembali membasahi bumi setelah istirahatnya tadi. Kami memutuskan pulang. Sampai dirumah aku bergegas membersihkan diri dan bersiap tidur. Ah kudengar rintik - rintik hujan, sebuah simfoni indah akan mengiringi tidurku sekaligus menutup malam yang indah ini. langsung saja kumatikan lampu kamarku dan menarik selimut dan bergegas memasuki dunia mimpiku