Jumat, 22 Juni 2012

Fisika


LUP (LOUPE)

Adalah merupakan alat optik yang paling sederhana karena hanya menggunakan  sebuah lensa positif.
Fungsi lup adalah untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan lebih jelas.
Benda yang diamati menggunakan lup harus terletak di titik fokus atau pada jarak lebih kecil dari titik fokus (ruang I), sehingga sifat bayangan yang dihasilkan adalah: Maya, tegak dan diperbesar.
Pada penggunaan dengan berakomodasi maksimum, benda diletakkan di antara titik fokus dan lensa (lup) sedemikian sehingga dihasilkan bayangan yang jaraknya sama dengan titik dekat pengamat.

Perbesaran anguler (∂)
Definisi:   perbandingan antara sudut penglihatan mata saat memakai lup dengan sudut penglihatan mata tanpa lup.
R u m u s :   
Keterangan     =  perbesaran anguler.
                      = sudut penglihatan dengan lup.
                      = sudut penglihatan tanpa lup.

Perbesaran linier.
1.        Untuk mata tak berakomodasi                :   
2.        Untuk mata berakomodasi maksimum    :     
3.        Untuk mata berakomodasi pada jarak x  :   
4.        Untuk mata miopi  tak berakomodasi                  :    


M I K R O S K O P.

Adalah alat optik yang berguna untuk mengamati benda-benda renik agar tampak lebih besar dan jelas.
Mikroskop terdiri dari dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa obyektif adalah lensa yang letaknya di depan (dekat dengan benda/objek) dan lensa okuler adalah lensa yang di belakang (dekat dengan mata pengamat).
Benda yang diamati dengan mikroskop harus diletakkan di antara titik fokus obyektif dan titik 2F obyektif, sehingga lensa obyektif menghasilkan bayangan yang bersifat nyata, tegak dan lebih besar. Bayangan yang dihasilkan lensa obyektif ini sebagai benda bagi lensa okuler, dan lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Pada penggunaan tanpa akomodasi oleh mata normal, bayangan oleh lensa obyektif harus diatur sedemikian sehingga terletak tepat di titik fokus okuler, sehingga bayangan yang dihasilkan okuler tepat di titik jauh pengamat (di jauh tak terhingga).
Bayangan akhir yang dihasilkan mokroskop bersifat maya, terbalik, lebih besar.


Untuk mata berakomodasi maximum, bayangan akhir harus jatuh tepat di titik dekat pengamat.
Perbesarannya   :       
Panjang mikroskop:       d = s’ob + sok


Untuk mata berakomodasi pada jarak x, bayangan harus jatuh pada jarak x di depan mata pengamat, dimana  PP < x < PR (x di antara titik dekat dan titik jauh pengamat).
Perbesarannya           :           
Panjang mikroskop  :            d = s’ob + sok


Untuk mata miopi tidak berakomodasi, bayangan harus jatuh tepat di titik jauh pengamat, dimana titik jauh pengamat < ~.
Perbesarannya           :           
Panjang mikroskop  :            d = s’ob + sok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar